“Jakarta panas banget !! “
“Gue bilang juga apa? Kalo udah gini kan sapa yang susah??”
“Dia ga pernah ngertiin gue”
“Macet banget siyy !!”
Complain…complain… complain… sadar ato ga? Rata-rata orang sehari melakukan complain (ato komplen) sebanyak 25 kali ato lebih *survey yang tak diketahui sumbernya* ;-p
Kenapa kok doyan banget siy komplain? Protes? Karena yah memang enak nyalahin orang, merasa diri kita tetap benar dan menyalahkan keadaan yang membuat semuanya jadi begini. Menyalahkan sesuatu selain diri kita sendiri adalah big relieve untuk sebagian orang (or most people?) ;-)
Padahal klo mau dipikir dengan akal sehat, kita protes knp hari ini panas itu sama aja seperti mempertanyakan knp matahari selalu bersinar jam 6 pagi? Maksudnyeeee.. mau kita protes seperti apa, itu tidak akan merubah keadaan. Memang klo kita protes cuaca yang panas selama sepanjang perjalanan ke tempat tujuan tiba2 langit akan berubah mendung dan hujan? Kayanya ga deh ;-)
Untuk sebuah proses keputusan yang kita telah ambil (bersama atau sendiri) dan tiba2 terjadi hal-hal diluar dugaan sehingga hasil akhir tidak sesuai rencana, siapa yang harus disalahkan? Siapa yang kita jadikan kambing hitam? Sejujurnya… dengan mencari siapa yang salah adalah bukan jalan keluarnya, dan lagi, mencari-cari kesalahan orang lain tidak akan merubah keadaan sedikitpun.
Daripada mencari kesalahan orang lain, lebih baik kita bersama-sama berpikir bagaimana caranya keluar dari problem ini, karena energi untuk mencari kesalahan orang lain dan mencari solusi adalah sama besar loh, ato malah lebih besar mencari kesalahan orang lain, karena plus marah2, plus ngambek berhari-hari dan plus2 lain yang pastinya menambah dosa juga ;-)
Tidak ada sesuatu yang 100% sesuai dengan yang kita inginkan, entah itu prosesnya atau hasil akhirnya? Itulah salah satu ciri khas dari kehidupan yang dinamakan ‘dunia’ nothing perfect !!
Beberapa minggu yl, di Oprah Show ada seseorang yang melakukan No-Complaint Campaign dengan cara tidak pernah mengeluarkan kata2 bernada negative selama sebulan penuh. Entah itu cuaca, suasana, pelayanan buruk atau hasil yang tak sesuai rencana. Tuhh…. Susah ga tuh? Sehari tanpa komplain aja rasanya seperti ada yang kurang, apalagi sebulan penuh? Dan apabila kita lupa dan melanggar, kita diwajibkan untuk melakukan ‘puasa’ komplain itu dari awal lagi…. Ck ck ck….
Coba kalo semua orang melakukan no-complaint campaign itu, sudah pasti dunia ga pernah ada yang namanya perang lagi ;-) *muluk amat yak*
Memang berat pertamanya untuk mengurangi kebiasaan komplain kita, tapi ga ada yang ga mungkin kalo berusaha.. awalnya sulit tapi kemudian less difficult, lesser, lesser.. and the rest will follow ;-)
Keuntungannya untuk kita apa? Wah banyak.. dengan hidup tanpa komplain, jiwa akan lebih tenang, lebih qonaah, dan yang penting kita baru saja ikut andil dalam make the world a better place.. ingat prinsip 3M, Mulai dari diri sendiri, Mulai dari yang kecil dan Mulai hari ini
Monday, November 26, 2007
Tuesday, November 20, 2007
Investasi ohh.. investasi
Kata2 yang menyenangkan bukan?? Ato malah menakutkan? ;-) Lohh knapa takut? Pasti karena bingung ya.. “emang apa yang bisa di investasikan? Lah wong untuk tiap bulan aja passs banget?” haha….sounds familiar ga siy? Dulu aku juga seperti itu, pendapatan sebulan setelah dihitung sana dihitung sini kok pas banget.. padahal itu sudah pengeluaran yang pasti2 aja loh ya.. blum sesuatu yang urgent dan tak terduga…
Dengan ber investasi, langkah sekecil apapun, sebenarnya kita sedang menuju ke tujuan akhir kita yaitu bebas secara financial, dimana bekerja bukan suatu keharusan tapi sebagai suatu pilihan..wahh enak bukan??
Ada banyak instrumen investasi yang bisa menjadi kendaraan kita untuk menuju financial freedom, tapi disini kita harus mencari yang TERBAIK dari banyak tawaran investasi yang sekarang beredar di pasaran. Contoh investasi yang banyak ditawarkan sekarang ini adalah deposito, unitlink, paper asset, emas, unit sewa, dan masih banyak lagi.
Nah sekarang kita berpikir bagaimana untuk menyisihkan sedikit saja dari pendapatan kita untuk nantinya bisa kita jadikan investasi dan otomatis pundi2 yang mengalir ke rekening kita akan bertambah, asik bukan?
Ini ada 2 tips dasar untuk mendisiplinkan diri kita sendiri demi meraih cita2 dalam ber investasi :
TUNDALAH KESENANGAN JANGKA PENDEK
Apa saja kesenangan jangka pendek itu? Banyak.. ada membeli baju, TV, mobil, hp baru, renovasi rumah (kalo ttidak urgent yah), makan diluar dll. Intinya semua barang dan hal2 yang membutuhkan uang tapi masuk dalam kategori konsumtif. Bukan barang2 yang kita beli tapi akan menghasilkan uang di kemudian hari. Seperti misalnya kita membeli computer, apabila computer hanya digunakan untuk main game, browsing, dll maka computer itu adalah barang konsumtif, tapi apabila computer tersebut dipake untuk menjalan online bisnis dan menghasilkan uang, maka computer telah berubah fungsi menjadi asset.
Daripada beli hp baru, padahal hp yang sekarang masih berfungsi dengan baik, alangkah baiknya kalau kita membelikan sesuatu yang bisa menghasilkan uang. Atau bisa juga kita memiliki rekening khusus yang terpisah dari rekening sehari-hari sebagai tempat penyimpanan ‘uang sementara’ untuk menuju investasi yang lebih besar, misalnya down payment pembelian rumah.
Ada baiknya kita memiliki rencana keuangan selama satu bulan ke depan, akan disalurkan kemana saja pendapatan yang telah kita terima dan pada akhir bulan kita membuat evaluasi untuk mengetahui aliran keuangan kita ‘yang sebenarnya’.
Pasti banyak dari kita yang nantinya kaget dan takjub berapa banyak uang yang kita ‘hambur2kan’ untuk sesuatu yang tidak terlalu penting…hehehe…
Contoh :
Pengeluaran bulan ini :
Pembantu = 500,000
Bensin = 1,000,000
Makan siang diluar : (20,000 x 20 ) = 400,000
Nomat tiap senin bareng suami (20,000x4x2) = 160,000
Belanja bulanan = 1,000,000
Baju baru = 250,000
Total : Rp 3,310,000
Coba klo misalnya kita menunda untuk kesenangan sesaat kita dengan hal2 lain yang sama tapi lebih murah. Misalnya nomat diganti dengan nonton video dirumah, makan siang diluar diganti dengan membawa bekal dari rumah, beli baju baru ditangguhkan dulu. Total yang kita bisa tabung untuk bulan ini adalah 160,000+400,000+250,000 = 810,000… wah hasil yang lumayan kan? Coba kalau kita bisa komit untuk melakukan ini setiap bulan, dalam jangka waktu 1 tahun tabungan kita sudah bertambah hampir 10 juta… wow!
BIASAKAN SISIHKAN PENGHASILAN KITA
Membiasakan diri untuk menyisihkan sebagian dari pendapatan kita adalah hal yang sangat dianjurkan. Untuk keluarga kami, aku membiasakan diri untuk menyisihkan 30% dari uang yang masuk ke rekening, dari gaji, bisnis, hadiah, apapun itu. Jadi kami berusaha untuk mencukupi kebutuhkan keluarga ‘hanya’ dengan 70% dari penghasilan kami. Apabila ini dirasa belum cukup, bearti kita yang harus menurunkan standard hidup kita atau menambah aliran uang yang masuk ;-)
30% yang telah disisihkan itu akan dibagi lagi menjadi 10% untuk infaq dan shodaqoh, 10% untuk kebutukan yang tak terduga dan 10% untuk rencana investasi.
Bukannya infaq dan shodaqoh hanya 2.5%? betull tapi lebih besar lebih bagus bukan? Ingat hukum Allah, semakin banyak kau memberi maka semakin banyak pula kau menerima… yang benar bukan Take and Give.. tapi Give and Earn ;-) jadi melakukan ‘give’ dulu baru kemudian di ‘earn’ …
Biasakanlah disiplin untuk menerapkan ilmu 30% ini, berapapun kecilnya uang yang masuk, disiplinlah untuk menyisihkan demi masa dengan yang lebih cerah…halahhhh…haha
Menjalankan 2 hal diatas memang tidak mudah, butuh komitmen tinggi dan dukungan dari pasangan kita, tapi itu bukan hal yang mustahil kok. Aku juga sekarang sedang tahap untuk membiasakan diri ‘hidup’ hanya dengan 70%, berat awalnya tapi lama kelamaan kita jadi biasa…
Kalau mood lagi down, aku selalu berpikir, aku melakukan ini demi anak2ku, demi financial freedom dan demi hal2 lain dimasa depan yang lebih menyenangkan. Kalau aku tak memulai sekarang maka akan begini2 saja, apalah artinya berapa bulan demi bertahun-tahun nanti…. InsyaAllah berhasil… ;-)
Dengan ber investasi, langkah sekecil apapun, sebenarnya kita sedang menuju ke tujuan akhir kita yaitu bebas secara financial, dimana bekerja bukan suatu keharusan tapi sebagai suatu pilihan..wahh enak bukan??
Ada banyak instrumen investasi yang bisa menjadi kendaraan kita untuk menuju financial freedom, tapi disini kita harus mencari yang TERBAIK dari banyak tawaran investasi yang sekarang beredar di pasaran. Contoh investasi yang banyak ditawarkan sekarang ini adalah deposito, unitlink, paper asset, emas, unit sewa, dan masih banyak lagi.
Nah sekarang kita berpikir bagaimana untuk menyisihkan sedikit saja dari pendapatan kita untuk nantinya bisa kita jadikan investasi dan otomatis pundi2 yang mengalir ke rekening kita akan bertambah, asik bukan?
Ini ada 2 tips dasar untuk mendisiplinkan diri kita sendiri demi meraih cita2 dalam ber investasi :
TUNDALAH KESENANGAN JANGKA PENDEK
Apa saja kesenangan jangka pendek itu? Banyak.. ada membeli baju, TV, mobil, hp baru, renovasi rumah (kalo ttidak urgent yah), makan diluar dll. Intinya semua barang dan hal2 yang membutuhkan uang tapi masuk dalam kategori konsumtif. Bukan barang2 yang kita beli tapi akan menghasilkan uang di kemudian hari. Seperti misalnya kita membeli computer, apabila computer hanya digunakan untuk main game, browsing, dll maka computer itu adalah barang konsumtif, tapi apabila computer tersebut dipake untuk menjalan online bisnis dan menghasilkan uang, maka computer telah berubah fungsi menjadi asset.
Daripada beli hp baru, padahal hp yang sekarang masih berfungsi dengan baik, alangkah baiknya kalau kita membelikan sesuatu yang bisa menghasilkan uang. Atau bisa juga kita memiliki rekening khusus yang terpisah dari rekening sehari-hari sebagai tempat penyimpanan ‘uang sementara’ untuk menuju investasi yang lebih besar, misalnya down payment pembelian rumah.
Ada baiknya kita memiliki rencana keuangan selama satu bulan ke depan, akan disalurkan kemana saja pendapatan yang telah kita terima dan pada akhir bulan kita membuat evaluasi untuk mengetahui aliran keuangan kita ‘yang sebenarnya’.
Pasti banyak dari kita yang nantinya kaget dan takjub berapa banyak uang yang kita ‘hambur2kan’ untuk sesuatu yang tidak terlalu penting…hehehe…
Contoh :
Pengeluaran bulan ini :
Pembantu = 500,000
Bensin = 1,000,000
Makan siang diluar : (20,000 x 20 ) = 400,000
Nomat tiap senin bareng suami (20,000x4x2) = 160,000
Belanja bulanan = 1,000,000
Baju baru = 250,000
Total : Rp 3,310,000
Coba klo misalnya kita menunda untuk kesenangan sesaat kita dengan hal2 lain yang sama tapi lebih murah. Misalnya nomat diganti dengan nonton video dirumah, makan siang diluar diganti dengan membawa bekal dari rumah, beli baju baru ditangguhkan dulu. Total yang kita bisa tabung untuk bulan ini adalah 160,000+400,000+250,000 = 810,000… wah hasil yang lumayan kan? Coba kalau kita bisa komit untuk melakukan ini setiap bulan, dalam jangka waktu 1 tahun tabungan kita sudah bertambah hampir 10 juta… wow!
BIASAKAN SISIHKAN PENGHASILAN KITA
Membiasakan diri untuk menyisihkan sebagian dari pendapatan kita adalah hal yang sangat dianjurkan. Untuk keluarga kami, aku membiasakan diri untuk menyisihkan 30% dari uang yang masuk ke rekening, dari gaji, bisnis, hadiah, apapun itu. Jadi kami berusaha untuk mencukupi kebutuhkan keluarga ‘hanya’ dengan 70% dari penghasilan kami. Apabila ini dirasa belum cukup, bearti kita yang harus menurunkan standard hidup kita atau menambah aliran uang yang masuk ;-)
30% yang telah disisihkan itu akan dibagi lagi menjadi 10% untuk infaq dan shodaqoh, 10% untuk kebutukan yang tak terduga dan 10% untuk rencana investasi.
Bukannya infaq dan shodaqoh hanya 2.5%? betull tapi lebih besar lebih bagus bukan? Ingat hukum Allah, semakin banyak kau memberi maka semakin banyak pula kau menerima… yang benar bukan Take and Give.. tapi Give and Earn ;-) jadi melakukan ‘give’ dulu baru kemudian di ‘earn’ …
Biasakanlah disiplin untuk menerapkan ilmu 30% ini, berapapun kecilnya uang yang masuk, disiplinlah untuk menyisihkan demi masa dengan yang lebih cerah…halahhhh…haha
Menjalankan 2 hal diatas memang tidak mudah, butuh komitmen tinggi dan dukungan dari pasangan kita, tapi itu bukan hal yang mustahil kok. Aku juga sekarang sedang tahap untuk membiasakan diri ‘hidup’ hanya dengan 70%, berat awalnya tapi lama kelamaan kita jadi biasa…
Kalau mood lagi down, aku selalu berpikir, aku melakukan ini demi anak2ku, demi financial freedom dan demi hal2 lain dimasa depan yang lebih menyenangkan. Kalau aku tak memulai sekarang maka akan begini2 saja, apalah artinya berapa bulan demi bertahun-tahun nanti…. InsyaAllah berhasil… ;-)
Monday, November 19, 2007
Keterpaksaan dalam bisnis
Alkisah ada jendral perang bernama Caesar, suatu waktu dia tiba di sebuah pulau yang sunyi ditengah malam yang dingin untuk berperang melawan musuh. Setibanya di pulau itu, pasukannya sedang sibuk untuk menyembunyikan perahu2 mereka agak tidak terlihat oleh musuh dan mereka dapat kembali penggunakan perahu mereka apabila perang telah usai. Tapi apa yang diperintahkan oleh Caesar kepada pasukannya? “bakar seluruh perahu kalian!” perintahnya dengan suara lantang. Biarpun dengan ragu2 pasukan Caesar terpaksa menuruti perintah komandannya. Akhirnya mereka bertempur habis2an karena mereka semua tahu kalau mereka tidak akan dapat keluar dari pulau itu, dan pasukan Caesar menang!!
Kadang untuk memulai bisnis kita harus dihadapkan pada keadaan yang ‘no choice’ agar kreatifitas kita betul2 sepenuhnya keluar dan kita bisa 100% mencurahkan segala usaha dan daya pikiran agar tetap bertahan di bisnis yang telah kita pilih.
Ada orang bilang bahwa untuk menjadikan bisnis kita besar, amat tidak mungkin kita blum pernah perkenalan dengan yang namanya kegagalan. Malah yang lebih ekstrem lagi, kalo blum pernah gagal bearti namanya blum berhasil…
Bisnis pasti ada jatuh bangunnya, pasti ada kendalanya, malah kdang2 kendala itu ga ada habis2nya di tahun2 pertama..ibaratnya masa balita binis itu. Tapi klo kita tabah dan kuat untuk menahan dan berusaha mencari solusi untuk setiap permasalahan itu, maka insyaAllah bisnis kita akan berkembang dan kita juga menjadi orang yang lebih kuat secara mental.
Sistem ‘no choice’ ini juga yang aku pilih untuk memulai usaha, dulu waktu masih TDB, bikin bisnis cuma iseng aja. Ikut pameran cuma iseng, prospek customer klo ada waktu luang, mikirin persoalan bisnis juga setengah2 alias sambilan, yah otomatis hasilnya pun ‘sambilan’ dan ‘iseng’ juga..he..he..he
Tapi setelah ‘perceraianku’ dengan dunia perkantoran yang sudah ber tahun2 memanjakan aku dengan fasilitas, gaji dan tunjangan yang lebih dari cukup, aku ‘terpaksa’ harus memutar otak untuk menggantikan semuanya yang hilang setelah resign kan…. Jadilah aku bisnis apa saja, dari jualan jilbab, catering, penata jilbab, sampe make up artist semuanya dijajalin.. dan alhamdulillah semuanya serius….naahhh kok bisa?? Bisa dongg.. kan sekarang punya banyak waktuuu…yang dulunya lebih dari 12 jam ga ada dirumah, yang dulunya waktu 24 jam itu rasanya kurang banget…. Alhamdulillah sekarang setelah resign semuanya berubah… aku menikmati setiap menit waktuku untuk mengantar Alya ke sekolah, menjemputnya, memikirkan rencana bisnis untuk bisnis2ku, makan siang bersama klien, jalan2 bersama Alya…sampe punya waktu untuk tidur siang kapan saja! Hal yang tidak pernah dilakukan waktu masih ngantor..hebat ga ;-)
Didukung oleh ‘keterpaksaan’ itulah maka kreatifitasku betul2 terasah, aku jadi lebih peka untuk melakukan manuver2 bisnis dan breakthrough agak produkku lebih disukai dan hal2 yang tak pernah aku pikirkan sebelumnya… seperti lebih perhatian pada klien2ku dll…
Betul adanya bahwa Allah akan membukakan 9 dari 10 pintu rejeki apabila kita berbisnis…alhamdulillah selama aku menjadi TDA, adaaaaa saja rejeki datang dari arah yang betul2 kita tak menduga. Matematika kita dengan Allah amatlah berbeda.. apabila kita tulis diatas kertas pengeluaran kita lebih besar daripada pendapatan dan yang ada adalah angka2 negatif di setiap bulan… tapi Allah mempunyai rencana lain dan pertolongan Allah amatlah dekat untuk hambaNYA yang mau berusaha ;-)
Kadang untuk memulai bisnis kita harus dihadapkan pada keadaan yang ‘no choice’ agar kreatifitas kita betul2 sepenuhnya keluar dan kita bisa 100% mencurahkan segala usaha dan daya pikiran agar tetap bertahan di bisnis yang telah kita pilih.
Ada orang bilang bahwa untuk menjadikan bisnis kita besar, amat tidak mungkin kita blum pernah perkenalan dengan yang namanya kegagalan. Malah yang lebih ekstrem lagi, kalo blum pernah gagal bearti namanya blum berhasil…
Bisnis pasti ada jatuh bangunnya, pasti ada kendalanya, malah kdang2 kendala itu ga ada habis2nya di tahun2 pertama..ibaratnya masa balita binis itu. Tapi klo kita tabah dan kuat untuk menahan dan berusaha mencari solusi untuk setiap permasalahan itu, maka insyaAllah bisnis kita akan berkembang dan kita juga menjadi orang yang lebih kuat secara mental.
Sistem ‘no choice’ ini juga yang aku pilih untuk memulai usaha, dulu waktu masih TDB, bikin bisnis cuma iseng aja. Ikut pameran cuma iseng, prospek customer klo ada waktu luang, mikirin persoalan bisnis juga setengah2 alias sambilan, yah otomatis hasilnya pun ‘sambilan’ dan ‘iseng’ juga..he..he..he
Tapi setelah ‘perceraianku’ dengan dunia perkantoran yang sudah ber tahun2 memanjakan aku dengan fasilitas, gaji dan tunjangan yang lebih dari cukup, aku ‘terpaksa’ harus memutar otak untuk menggantikan semuanya yang hilang setelah resign kan…. Jadilah aku bisnis apa saja, dari jualan jilbab, catering, penata jilbab, sampe make up artist semuanya dijajalin.. dan alhamdulillah semuanya serius….naahhh kok bisa?? Bisa dongg.. kan sekarang punya banyak waktuuu…yang dulunya lebih dari 12 jam ga ada dirumah, yang dulunya waktu 24 jam itu rasanya kurang banget…. Alhamdulillah sekarang setelah resign semuanya berubah… aku menikmati setiap menit waktuku untuk mengantar Alya ke sekolah, menjemputnya, memikirkan rencana bisnis untuk bisnis2ku, makan siang bersama klien, jalan2 bersama Alya…sampe punya waktu untuk tidur siang kapan saja! Hal yang tidak pernah dilakukan waktu masih ngantor..hebat ga ;-)
Didukung oleh ‘keterpaksaan’ itulah maka kreatifitasku betul2 terasah, aku jadi lebih peka untuk melakukan manuver2 bisnis dan breakthrough agak produkku lebih disukai dan hal2 yang tak pernah aku pikirkan sebelumnya… seperti lebih perhatian pada klien2ku dll…
Betul adanya bahwa Allah akan membukakan 9 dari 10 pintu rejeki apabila kita berbisnis…alhamdulillah selama aku menjadi TDA, adaaaaa saja rejeki datang dari arah yang betul2 kita tak menduga. Matematika kita dengan Allah amatlah berbeda.. apabila kita tulis diatas kertas pengeluaran kita lebih besar daripada pendapatan dan yang ada adalah angka2 negatif di setiap bulan… tapi Allah mempunyai rencana lain dan pertolongan Allah amatlah dekat untuk hambaNYA yang mau berusaha ;-)
Saturday, November 3, 2007
Serba serbi WAHM
Sudah hampir 1 bulan ini aku dirumah dan berusaha untuk menjalankan aktifitas sebagai work-at-home Mom ato istilah kerennya WAHM;-) tapi ternyata profesi itu tidaklah segampang bayangan.
Dulu waktu masih bekerja di kantor, aku selalu mikir, wah enaknya klo bisa kerja dirumah, bisa menghasilkan uang, plus anak juga terkontrol karena setiap hari pasti ketemu dan tau kegiatan dia dari A sampe Z, dari bangun tidur sampe tidur lagi
Ternyata jadi WAHM itu betul2 butuh dedikasi, komitmen dan semangat yang selalu harus tinggi dan menggebu untuk bisa menyelesaikan tugas2 yang ada. Gimana ga butuh dedikasi tinggi? Lah wong klo dulu di kantor kan selalu ada boss yang watch over our shoulder untuk memastikan bahwa staffnya yang satu ini selalu dalam supervisi dia dan bisa menyelesaikan tugas2 dengan baik dan timely. Nahhh… setelah memutuskan untuk menjadi boss diri sendiri maka otomatis yang pegang peranan watch over kan kita sendiri dan yang jadi staff juga kita sendiri tho…. Nahh disinilah letak kesulitannya…;-)
Yang dulunya bangun pagi harus tenggggg!! Jam 4 pagi, kalo ga bisa2 sampe kantor telat, dan akhirnya di cemberutin boss, sekarang setelah ga ngantor kan bangun jadi males…. Mulai ngerjain tugas juga di entar2in karena inget2 waktu kan masi banyak hehe…(ini dia penyakit hati di postingan sebelumnya)
Yang lebih seru lagi waktu mbaknya Alya dan pembantu blum dateng dari mudik. Alhasil aku harus pinter2 bagi waktu antara pekerjaan domestik seperti ngepel, nyapu, masak, beberes rumah, cuci2, jaga Alya dan pekerjaan non-domestik seperti Financial report dan SOP Accounting yang sudah lama teronggok di atas meja komputer butuh perhatian, dan jilbab2 yang tertumpuk rapi di dalam kontainer siap untuk diberi tag harga ;-) atau dikirim ke toko teman
Baru 2 menit menyalakan computer setelah kucing2an sama Alya *pas dianya lagi sibuk nonton cartoon network* aku berusaha untuk merancang SOP Accounting karena salah satu temen aku minta dibuatkan system Accounting di perusahaannya yang baru berdiri. Ini kan butuh “daya khayal” tinggi niy… alias harus konsentrasi tinggi, ehhhh ga lama setelah mulai ‘on’ Alya lari2 kecil ke arahku dan minta untuk duduk di pangkuanku. Dan seperti yang sudah ditebak semua khalayak..(hahaha) Alya minta aku untuk memasukkan CD game punya dia yang dia juluki ‘prosotan ajaib’ …halahhhh…….hasilnya?? SOP nya harus ngalahhh…..
Pernah juga aku berusaha untuk melakukan ‘pricing’ semua jilbab2ku, karena tadinya aku pikir Alya ga akan melakukan hal2 yang merugikan kegiatan ini ;-) tapi ternyata…. jilbab yang aku keluarkan dari container dan siap untuk di tagging… semuanya dia pake satu persatu, dan alhasil aku harus kejar2an dulu sama dia sebelum jilbab itu akhirnya berhasil aku beri harga
Memang WAHM itu tidaklah mudah, disiplin pada diri sendiri itu jauuuuuuh lebih berat loh ternyata…. Dan klo memang mau maju, disiplin diri itu penting banget. Sekarang aku masih dalam tahap belajar niy, belajar untuk disiplin bekerja, disiplin makan, disiplin tidur dan disiplin senang2…. (yang terakhir enak bangettt hehe)
Karena klo kita sudah bisa menjadi pribadi yang punya disiplin diri yang tinggi maka bisa dipastikan kita bisa juga disiplin kepada orang lain disekitar kita.
Biarpun sekarang aku masih dalam proses ‘PeDeKaTe’ untuk jadi 100% WAHM tapi aku tak akan menyerah biarpun perjalanan kesana tidaklah semudah bayangan. Aku tak akan mengganti my precious time sama Alya menjadi hari2 melelahkan nan panjang di kantor lagi…. Insya Allah ;-)
Dulu waktu masih bekerja di kantor, aku selalu mikir, wah enaknya klo bisa kerja dirumah, bisa menghasilkan uang, plus anak juga terkontrol karena setiap hari pasti ketemu dan tau kegiatan dia dari A sampe Z, dari bangun tidur sampe tidur lagi
Ternyata jadi WAHM itu betul2 butuh dedikasi, komitmen dan semangat yang selalu harus tinggi dan menggebu untuk bisa menyelesaikan tugas2 yang ada. Gimana ga butuh dedikasi tinggi? Lah wong klo dulu di kantor kan selalu ada boss yang watch over our shoulder untuk memastikan bahwa staffnya yang satu ini selalu dalam supervisi dia dan bisa menyelesaikan tugas2 dengan baik dan timely. Nahhh… setelah memutuskan untuk menjadi boss diri sendiri maka otomatis yang pegang peranan watch over kan kita sendiri dan yang jadi staff juga kita sendiri tho…. Nahh disinilah letak kesulitannya…;-)
Yang dulunya bangun pagi harus tenggggg!! Jam 4 pagi, kalo ga bisa2 sampe kantor telat, dan akhirnya di cemberutin boss, sekarang setelah ga ngantor kan bangun jadi males…. Mulai ngerjain tugas juga di entar2in karena inget2 waktu kan masi banyak hehe…(ini dia penyakit hati di postingan sebelumnya)
Yang lebih seru lagi waktu mbaknya Alya dan pembantu blum dateng dari mudik. Alhasil aku harus pinter2 bagi waktu antara pekerjaan domestik seperti ngepel, nyapu, masak, beberes rumah, cuci2, jaga Alya dan pekerjaan non-domestik seperti Financial report dan SOP Accounting yang sudah lama teronggok di atas meja komputer butuh perhatian, dan jilbab2 yang tertumpuk rapi di dalam kontainer siap untuk diberi tag harga ;-) atau dikirim ke toko teman
Baru 2 menit menyalakan computer setelah kucing2an sama Alya *pas dianya lagi sibuk nonton cartoon network* aku berusaha untuk merancang SOP Accounting karena salah satu temen aku minta dibuatkan system Accounting di perusahaannya yang baru berdiri. Ini kan butuh “daya khayal” tinggi niy… alias harus konsentrasi tinggi, ehhhh ga lama setelah mulai ‘on’ Alya lari2 kecil ke arahku dan minta untuk duduk di pangkuanku. Dan seperti yang sudah ditebak semua khalayak..(hahaha) Alya minta aku untuk memasukkan CD game punya dia yang dia juluki ‘prosotan ajaib’ …halahhhh…….hasilnya?? SOP nya harus ngalahhh…..
Pernah juga aku berusaha untuk melakukan ‘pricing’ semua jilbab2ku, karena tadinya aku pikir Alya ga akan melakukan hal2 yang merugikan kegiatan ini ;-) tapi ternyata…. jilbab yang aku keluarkan dari container dan siap untuk di tagging… semuanya dia pake satu persatu, dan alhasil aku harus kejar2an dulu sama dia sebelum jilbab itu akhirnya berhasil aku beri harga
Memang WAHM itu tidaklah mudah, disiplin pada diri sendiri itu jauuuuuuh lebih berat loh ternyata…. Dan klo memang mau maju, disiplin diri itu penting banget. Sekarang aku masih dalam tahap belajar niy, belajar untuk disiplin bekerja, disiplin makan, disiplin tidur dan disiplin senang2…. (yang terakhir enak bangettt hehe)
Karena klo kita sudah bisa menjadi pribadi yang punya disiplin diri yang tinggi maka bisa dipastikan kita bisa juga disiplin kepada orang lain disekitar kita.
Biarpun sekarang aku masih dalam proses ‘PeDeKaTe’ untuk jadi 100% WAHM tapi aku tak akan menyerah biarpun perjalanan kesana tidaklah semudah bayangan. Aku tak akan mengganti my precious time sama Alya menjadi hari2 melelahkan nan panjang di kantor lagi…. Insya Allah ;-)
Subscribe to:
Posts (Atom)